Berbisnis Dengan Akal Sehat
Sekitar tahun 1960, seorang ilmuwan Amerika bernama Paul MacLean memperkenalkan model triune brain yang membagi otak vertebrata (termasuk manusia) menjadi 3 bagian. Ketiga bagian ini adalah:
- Otak reptil
- Otak mamalia
- Otak neokorteks (akal sehat)
Ketiga bagian otak ini memiliki fungsi masing-masing. Contohnya
ketika menghadapi bahaya, otak reptil bekerja mempersiapkan orang
tersebut untuk kabur (flight) atau menghadapi bahaya tersebut (fight).
Otak reptil memungkinkan kita untuk membuat keputusan dalam sekejap.
Otak neokorteks bekerja sangat berbeda dengan otak reptil. Otak ini
mengambil keputusan berdasarkan pemikiran logika dan akal sehat.
Mengapa saya bahas mengenai berbagai bagian otak dan penggunaannya
secara singkat? Tadi pagi saya melihat sebuah berita tentang cara gila
menjadi pengusaha. Menarik. Ini banyak dibicarakan orang-orang yang baru
jadi pengusaha. Saya dengar pembicaranya juga orang sukses. Dia ingin
menerapkan caranya menjadi sukses untuk banyak orang. Tidak ada yang
salah sih dengan hal ini, hanya saja lulusan workshop ini
banyak yang menjadi stres dan gila sungguhan! Lebih banyak yang gagal
daripada yang berhasil, bahkan banyak yang malahan berhutang sana-sini.
Sungguh miris melihatnya.
Setelah saya cermati apa yang dibahas dalam workshop tersebut,
saya tidak heran kalau banyak peserta yang gagal. Pengalaman orang lain
belum tentu cocok dengan pengalaman kita pribadi. Banyak orang yang
nekad dan tidak menggunakan akal sehatnya sama sekali untuk memilah
pengalaman mana yang dapat mereka contoh dan tidak.
Tingkat keberhasilan guru diukur dengan persentase dari keberhasilan
murid. Tentunya kita sepakat kalau guru yang bodoh akan menciptakan
murid yang bodoh dong. Nah kalau gurunya saja gila, bukankah muridnya
akan gila juga? Sebagai seorang business coach, saya prihatin dengan
ajaran-ajaran yang nekad tanpa perhitungan matang. Saat berencana saja
kita bisa gagal, apalagi jika kita maju tanpa perhitungan sama sekali.
Saya pribadi menghimbau untuk teman-teman yang baru mau usaha,
teman-teman yang mau pindah kuadran dari employee atau self employed menjadi business owner,
rencanakan langkah Anda dengan baik. Mempertimbangkan semuanya 100%
agar rencana kita berjalan dengan baik malah bisa mengakibatkan paralysis of analysis
atau sederhananya terus berencana tanpa melakukan apa-apa. Namun
perhitungan di atas kertas harus untung. Minimal seorang pengusaha perlu
mengetahui cara mendatangkan konsumen, memelihara konsumen tersebut
agar datang kembali, mengelola operasional dalam bisnis, dll.
Memang usaha yang baru berjalan biasanya tidak langsung untung.
Optimis sih boleh saja, tetapi kita juga harus siap dengan uang tunai
apabila tidak semua berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu minimal
kita perlu punya uang untuk menutup total biaya operasional selama 6
(enam) bulan. Dari pengalaman saya melatih banyak pebisnis, saya
memperhatikan banyak sekali pengusaha tipe fool yang menggampangkan dan
terlalu optimis bahwa semua akan berjalan baik. Tipe fool ini seperti
penjudi dan memperlakukan bisnis mereka seperti judi.
Fool bukan bodoh secara intelejensi tetapi kurang pertimbangan matang
dalam mengambil keputusan. Mereka hanya lihat akan untung besar
sehingga optimis berlebihan tanpa didukung dengan perencanaan. Fool
berani mengeluarkan banyak uang bahkan berani menjaminkan harta bendanya
untuk rencana yang belum jelas. Tentunya Anda tidak mau kan anak dan
istri Anda sampai kelaparan karena Anda sembarangan ambil keputusan?
Pertimbangkanlah semua jalan yang ingin Anda ingin tempuh.
Pertimbangan mungkin tidak dapat memprediksi semua kemungkinan tapi Anda
bisa mengantisipasi efek keputusan Anda dan mengambil langkah korektif
sambil berjalan. Semoga bermanfaat. Like dan Share Anda membuat kami
semakin bersemangat menulis artikel yang semakin lama semakin baik.
By Coach Barlian T.Winarta, The Author of 469 Ways To Multiply Your Profit
Baca Juga:
loading...
Komentar
Posting Komentar